Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net

Halaman

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 16 Oktober 2009

MEMBANGUN NASIONALISME DARI KEJADIAN GEMPA DI BUMI ANDALAS

Seminggu ini wajah media di tanah air dipenuhi dengan berita musibah gempa bumi yang tejadi di Padang Pariaman Sumatera Barat, Rabu 30 Setember 2009 seminggu yang lalu. Gempa bumi berkuakatan 7,6 skala Richter itu meluluh lantakkan bumi Andalas. Korban tergeletak dimana-mana, menurut data yang disajikan oleh berbagai media, korban jiwa melebihi angka seribu. Cukup mebuat bulu kuduk merinding, meringis dan mengiris hati. Musibah di akhir bulan September ini benar-bena telah mengejutkan seluruh penghuni negeri ini. Gerakan peduli tergelar di mana-mana. Sikap kemanusiaan mengalir deras dari berbagai macam kalangan dan ormas di negeri ini. Semua merasa tergerak untuk ikut serta membantu para korban yang tertimpa gempa tersebut.

Jerit para korban yang tergenjet beton-beton keras mengalun menggetarkan hati siapa saja yang melihatnya. Sementara media televisi berlomba-lomba menyajikan gambar terkini situasi yang terjadi di tempat kejadian.Tayangan live menjadi menu utama dan head line dari setiap acara berita. Salah satu rekaman paling teraktual adalah hasil rekaman kamera cctv di hotel Ambacang yang terekam jelas ketika kejadian berlangsung. Para penghuni hotel terlihat berlarian menyelmatakan dirinya, namun akhirnya tidak semua dari mereka itu dapat lolos dari reruntuhan bangunan hotel. Mengenaskan…!!!

Kerugian meteri tentunya sangat besar, disitu banyak kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum yang menghalangi aktifitas penduduk yang selamat. Bantuan lokal dan dunia Internasional mengalir, namun sempat terhalang dengan banyaknya jalur transpotasi yang terputus. Sehingga ada beberapa tempat yang terisolir telat dalam menerima bantuan. Sementara pemerintah dalam hal ini mendapat tekanan agar secara cepat menyalurkan batuan tersebut kepada yang berhak.

Para korban yang selamat selain kehilangan rumah dan harta milik mereka, di lain sisi juga tertekan dengan trauma psikologis dengan adanya sebagian mereka yang kehilangan anggota keluarganya. Tentunya hal ini merupakan masalah baru yang harus segera ditangani oleh pemerintah pasca musibah. Dinilai oleh para pemerhati, pemerintah terkesan lamban dalam menangani musibah. Lihat saja bantuan kemanusiaan yang mengalir dari masyarakat lokal dan internasional menumpuk di posko penanggulangan gempa, tanpa adanya pendistrubusian yang cepat. Fenomena ini merupakan gejala yang sering terulang setiap kali musibah menimpa negeri ini.

Tanpa memihak pada sisi manapun, masyarakat dan seluruh penghuni negeri ini agar lebih bijak menanggapi sikap pemerintah dalam penanggulangan setiap musibah. Walau bagaimanapun pemerintah tentunya masih sangat membutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat dalam menjalankan amanahnya, termasuk dalam penanggulangan gempa di Sumatera Barat ini. Kemudian di lain sisi, musibah merupakan fenomena alam yang kadang datang tanpa pemberitahuan, sehingga memungkinkan setiap individu akan panik menaggapinya. Tentunya pemerintah dan orang-orang yang memanggul pemerintahan juga tidak terlepas dari rasa panik tersebut. Maka, tindakan dan langkah pemerintah perlu mendapat arahan dan masukan dari masyarakat luas, terutama dalam langkah rekonstruksi pemulihan daerah pasca gempa ke depan.

Sikap beberapa orang yang terkesan provaktif hendaknya agar disikapi lebih bijak agar nantinya tidak muncul masalah yang baru. Adapun sikap yang tepat adalah, membangun kesadaran pada masing-masing individu dengan sebuah kesadaran bahwa, setiap apa yang terjadi di muka negeri ini adalah, bagian dari tanggung jawab bersama. Saling menuduh, menyalahkan dan melempar tanggung jawab adalah kurang tepat dalam situasi multi problem yang menimpa negeri ini. Mari kita miliki Bangsa ini secara utuh dan bersama-sama. Semoga saja negeri tercinta ini akan terus lebih baik lagi, walau kadang para birokrat belum maksimal dalam menjalankan tugasnya, tapi yang paling penting diharapkan dari para birokrat tidak mengambil kesempatan untuk kepentingan pribadi dari musibah ini. Kesadaran dan keharmonisan dalam berbangsa agar terus tercipta di seluruh lapisan masyarakat, sehingga Indonesia ini benar-benar menjadi Negeri yang besar dan kuat, walau saat ini terguncang oleh musibah.

Terakhir, teriring do’a kepada seluruh korban gempa di Pariaman Padang Sumetera Barat, semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan YME. Bagi korban selamat semoga mampu untuk bersabar, tentunya diharapkan agar tetap semangat untuk terus maju menyusuri hidup yang masih panjang dan berliku. I Love U all……